Bagaimana Membangun Suasana Kondusif di Lingkungan Kerja ? (Bagian II)
Membangun suasana kondusif di Lingkungan kerja memang sangat dipengaruhi beberapa variabel yang saling terkait. Di awal telah disebutkan ada 3 (variabel) tersebut, dan pada bagian ini akan dibahas beberapa variabel lain, yaitu :
4. Variabel Kompetensi Kerja yang sehat,
Lingkungan kerja yang kondusif akan memunculkan kompetensi kerja yang sehat, demikian pula sebaliknya: Kompetensi yang sehat akan mendorong terciptanya suasana kerja yang kondusif. Kompetensi kerja yang sehat terutama ditentukan oleh faktor keterbukaan informasi kinerja karyawan untuk instansinya serta menghilangkan kecurigaan untuk terjadinya “main belakang” demi mengunggulkan salah satu pihak.
Akan menjadi permasalahan serius apabila 2(dua) hal tersebut diabaikan , karena sistem kompetisi kerja yang terbuka menjadi keharusan untuk dilaksanakan, Dengan sistem kompetisi terbuka membuat setiap karyawan akan mendapat kesempatan yang sama untuk meraih prestasi dan mendapat penghargaan atas capaian kinerjanya.
5. Variabel Kesehatan Karyawan
Kesehatan fisik adalah syarat utama untuk memunculkan performa terbaik seorang karyawan. Kesehatan ini memang lebih cenderung menjadi kebiasan pribadi, namun di tingkat instansi dapat mendukungnya dengan pemberian fasilitas kesehatan dan membuat jadwal kegiatan yang dapat meningkatkan kesehatan karyawan. Indikator kesehatan fisik secara sederhana dapat dilihat pada kondisi fisik karyawan terutama pada peningkatan berat badannya.
Peningkatan berat badan seorang karyawan memang tidak boleh langsung dinilai bahwa karyawan tersebut tidak sehat, namun apabila karyawan mempunyai berat badan yang ideal tentu harapan untuk terwujutnya kesehatan fisik lebih besar. Seorang karyawan yang sehat akan membawa mood bagus dalam bekerja karena dia akan membuat interaksi hangat dengan karyawan lain.
6. Variabel Kesejahteraan Karyawan
Pada bagian awal telah disebutkan bahwa ketenangan kehidupan pribadi karyawan menjadi salah satu faktor untuk timbulnya performa kerja terbaik. Seorang karyawan bekerja dengan mentaati aturan kerja pasti dalam rangka memperoleh gaji / penghasilan yang akan digunakan memenuhi kebutuhan sehari-hari bagi dirinya dan keluarganya.
Setiap karyawan pasti berharap mendapat income yang cukup, dan ini menjadi tugas instansi untuk mewujutkan bahwa penghasilan yang diterima seorang karyawan bisa memenuhi standar kelayakan hidup dengan memakai ukuran kelayakan daerah setempat. Kesejahteraan karyawan harus mendapat prioritas dari instansi kerja, terutama dalam hal nilainya agar kelayakan hidup yang diharapkan setiap karyawan bisa tercapai.
7. Variabel Pemimpin Hebat
Pemimpin yang hebat akan memberikan kontribusi yang baik bagi terbentuknya lingkungan kerja yang kondusif. Seorang pemimpin yang kompeten yang berpengaruh pada kenyamanan dan kepuasan kerja karyawan yang pada gilirannya memicu peningkatan produktivitas kerja.
Pemimpin yang hebat tidak hanya mahir dalam apa yang menjadi bidangnya , namun juga mampu mengelola setiap potensi yang dimiliki bawahannya. Setiap karyawan akan merasa senang ketika merasa dihargai dan dapat ikut berpartisipasi dalam setiap usaha yang dilakukan untuk instansinya.
oleh : Habibu Rokhman (Pengelola situs / Web BKD Trenggalek